Air Terjun Matabuntu - Luwu Timur

Air Terjun Matabuntu atau juga dikenal nama lain Air Terjun Meruruno memiliki undak-undakan terjunan air sekitar 33 susun yang terbentuk secara alami. Meski jumlah tingkatan sebenarnya mencapai puluhan, hanya ada sekitar 6 undakan yang paling tinggi. Air terjun ini tersembunyi di antara lebatnya pepohonan yang menyelimuti kawasan ini. Airnya yang mengalir ke Sungai Tumbura diantara bebatuan kapur di lereng Gunung Lembeonga.

Keunikan di obyek wisata ini adalah di undakan paling atas dapat ditemui sebuah batu berbentuk alat kelamin pria yang konon dipercaya dapat membantu bagi pasangan yang belum dikarunia anak, adapula yang meyakini sebagai tempat mengikat janji bagi pasangan muda mudi. Sayangnya lokasi ini belum dikelola secara maksimal.

Untuk sampai di air terjun, pengunjung harus menapaki 210 anak tangga.

Lokasi air terjun bisa dijangkau melalui jalur darat.

Dari Malili, Ibukota Kabupaten Luwu Timur mengarah ke Kecamatan Wasuponda menggunakan mobil angkutan umum atau ojek.

Jika menggunakan mobil angkutan umum, pengunjung harus berhenti di Lapangan Wasuponda ditandai dengan monumen tugu Nenas.

Dari situ, pengunjung bisa menyewa ojek dengan biaya Rp 15 ribu untuk masuk ke lokasi air terjun Mata Buntu.

Adapun fasilitas yang bisa dinikmati di tempat wisata ini adalah, bangunan rest area dua unit, satu gasebo, toilet dan kolam renang.

Gasebo untuk keperluan pengunjung yang ingin beristirahat sambil menikmati pemandangan alam dengan percikan air terjun yang membentuk embun dan menghasilkan bias cahaya mirip pelangi.

Air terjun Mata Buntu menjadi objek wisata yang diminati warga Luwu Timur bahkan dari luar daerah sekalipun.

Acara camping dan aktifitas petualangan sering dilaksanakan di sini.

Air terjun Mata Buntu dibuka oleh warga setempat pada tahun 2003.

Tahun 2007 hingga sekarang, tempat wisata ini terus di kembangkan, jalan masuk ke lokasi sudah di aspal meskipun beberapa titik ada jalan yang berlubang tapi tidak sampai menghambat wisatawan untuk berkunjung.

Konon menurut cerita warga setempat, sumber air terjun berasal dari danau Matano di Kecamatan Nuha.(*)

Lokasi

Terletak di Desa Ledu-ledu, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, Propinsi Sulawesi Selatan.

Peta dan Koordinat GPS:

Aksesbilitas

Berjarak sekitar 30 km dengan waktu tempuh sekitar 40 menit dari Malili, Ibukota Kabupaten Luwu Timur atau sekitar 10 km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit perjalanan dari pusat kota Wasuponda dengan berkendara. Jika dari kota Soroako berjarak 30 km. Dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat baik pribadi atau umum dengan menyusuri perkebunan dan persawahan. Kondisi jalanmenuju kesana sebagian sudah beraspal. Sebagaian lagi jalan tanah yang kurang keras dan bergelombang sehingga dikala hujan pasti licin. Selain itu jalanan ini agak sempit dan harus berhenti jika 2 buah mobil berpapasan. Juga penunjuk jalan menuju ke lokasi belum tersedia sehingga cukup merepotkan.

Jika berangkat dari Malili, Ibukota Kabupaten Luwu Timur arahkan kendaraan

JIka menggunakan kendaraan umum turun di Lapangan Wasuponda yang ditandai dengan monumen tugu Nenas. Selanjutnya naik ojek dengan biaya sebesar Rp 25000 untuk menuju lokasi air terjun berada.

Selanjutnya dari perhentian kendaraan terakhir, diteruskan mengikuti jalan setapak menembus hutan dan agak mendaki.

Tiket dan Parkir

Tiket masuk adalah gratis. Ongkos parkir kendaraan roda dua Rp 2000.

Fasilitas dan Akomodasi

Tersedia bangunan untuk beristirahat dua unit, satu gasebo, toilet dan kolam renang.

Untuk anda yang ingin pergi ke tempat paling atas, atau yang tertinggi di air terjun mata buntu anda harus melakukan perjalanan mendaki ratusan anak tangga yang terbuat dari beton untuk mencapai daerah yang palin atas, asiknya lagi ketika anda naik tangga anda anda disugi pemandangan yang indah, anda bisa melihat berbagai karts , dan air terjun yang mengalir turun ke bawah dengan derasnya.