Air Terjun Madu - Lombok Timur

Sesuai dengan namanya Air Terjun Bertingkat terdiri dari dua tingkatan. Letaknya sangat dekat dari air terjun Campuhan.

Atas alasan itu maka pada awal bulan Agustus 2015, Pemuda Desa Bilok Petung membuka jalan menuju Air Terjun Madu yang berada sekitar 1 Km dan Air Tejun Umar Maya yang berada sekitar 1,5 km di sebelah utara eks Air Terjun Mayung Putik. Sepertinya pembaca sudah penasaran untuk mengetahui mengenai pesona wisata Air Terjuan Madu. Okey, okey… kalau pembaca betul-betul penasaran, mari kita lanjutkan perjalanan ! Heheee, lest go kawan !!!

Air Terjun Madu berada di wilayah Dusun Birak Desa Bilok Petung yang berada sekitar 173 km dati Kota Mataram dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. Jika anda datang dari kota Mataram maka ada dua rute yang bisa anda tempuh untuk menuju lokasi air terjun ini, rute tersebut adalah melalui Lombok Timur dan melalui Lombok Utara. Jika anda melalui rute Lombok Utara maka anda akan melalui sepanjang Jalan Pantai Senggigi – Pemenang – Tanjung – Gangga – Kayangan – Bayan – Kokok Putik (ketka sampai di pertigaan Kokok Putik maka anda harus mengambil arah kanan/menuju Sembalun) hingga sampai di Dusun Birak Desa Bilok Petung. Sedangkan jika melalu rute Lombok Timur maka anda akan melalui Narmada – Mantang - dan seterusnya hingga sampai di Aikmel (ambil jalur lurus menuju Suela/Sembalun) – Suela (sesampai di pertigaan Suela, anda harus mengambil arah belok kiri menuju Sembalun) hingga samapi di Dusun Birak Desa Bilok Petung.

Lokasi

Ambengan, Sukasada, Indonesia

Peta dan Koordinat GPS: 8° 12' 5.20" S 115° 8' 19.29" E

Aksesbilitas

Jika Anda mencari air terjun yang terbaik di Bali, maka pilihan terbaik adalah air terjun Gitgit di Kabupaten Buleleng. Ini 45-meter adalah air terjun yang tinggi dapat disangkal air terjun terbesar di Bali dan air terjun Gitgit tidak hanya menawarkan Anda salah satu air terjun, tetapi tiga, air terjun kedua dapat ditemukan di sepanjang jalan menuju air terjun ketiga. Anda harus mengambil pemandangan kenaikan 2 km menanjak dari jatuh utama untuk mencapai air terjun ketiga. Gitgit Air terjun yang terletak di dekat perbatasan Kabupaten Buleleng dan Tabanan, sekitar 11 km di selatan Singaraja, dekat kawasan Bedugul. Pintu masuk ke air terjun ini ditandai dengan tanda kecil di sisi jalan. Untuk mencapai air terjun Anda harus berjalan jalan tanah yang sempit, berderet dengan kios Souvenir dan minuman, tetapi di luar kios-kios ini, lingkungan hijau siap untuk menenangkan mata Anda.

Air Terjun Bertingkat

Berhenti diReklame air terjun Gitgit, memarkir motor dan untuk mencapai air terjun harus turun kebawah lembah, jalurnya mudah karena sudah dijadikan tempat wisata dan karena masih pagi terlihat sepi. Disini ada 3 objek yang bisa dinikmati air terjun Gitgit, Goa Batu dan Air terjun Mekalongan. Pada air terjun Gitgit yang dalam bahasa balinya berarti kembar letaknya dimulut goa, tidak terlalu tinggi namun cukup deras, dikatakan kembar mungkin karena 2 air terjun berdampingan, ditengah2nya terpasang tali tambang keliatannya dipakai untuk bermain tarzan2an. Lanjut kita menuju Goa Batu agak keluar sedikit namun tidak bertemu dengan yang dimaksud, hingga terlebih dahulu menemukan air terjun Mekalongan yang rupanya limpahan sungai dari air terjun Gitgit, air terjun ini lebih deras dan tinggi bisa dilhat dari jurang yang ada membentur batu kali. Dari sini sungai yang mengalir cikal bakal sungai Buleleng diSingosari. Selesai dari sini kembali kejalan awal namun menemukan jalan ke goa Batu yang letaknya tersembunyi dan harus menaiki jalur tangga, begitu meihat goanya ukuran mulutnya kecil dan ada diatas bukit alhasil sedkit memanjat batu2 yang mengeluarkan air, tidak tau berapa dalam karena sulit untuk dimasuki disamping terlalu kecil dinding atapnya.

Setelah tiba di Dusun Birak Desa Bilok Petung anda akan melihat plang/bener besar yang memberi petunjuk mengenai keberadaan Air Terjun Madu dan Air Terjun Umar Maya. Pada bagian bawah bener tersebut juga terdapat tanda panah bertuliskan 1.500 meter. Ikuti jalan tersebut hingga tiba di pertigaan menuju lokasi pembangunan PLTA Bilok Petung. Paculah kendaraan anda melalui jalan aspal yang terbentang membelah Dusun Birak Desa Bilok Petung. Anda tidak perlu khawatir sebab jalan menuju lokasi air terjun ini aman dan jalannya juga sangat bagus. Setelah melakukan perjalanan sekitar 8 menit maka anda akan bertemu dengan pertigaan lagi dan di pertigaan ini juga terdapat bener/plang petunjuk menuju lokasi air terjun.

Pertigaan ini berada sekitar 800 meter dari pertigaan pertama (gerbang masuk). Jika anda sampai di pertigaan tersebut maka anda harus belok kanan (menuju utara). Dari pertigaan ini, anda harus melalui jalan aspal sekitar 700 meter sehingga sampailah anda di lokasi parkiran. Dari pertigaan ini, anda hanya menghabiskan waktu sekitar 4 hingga 5 menit untuk sampai di lokasi parkiran. Sambil berjalan, anda juga bisa menikmati indahnya pemandangan alam sekitar dan indahnya hamparan perkebunan warga yang dipenuhi oleh pohon-pohon jambu mente dan tanaman lainnya.

Perlu juga diketahui bahwa untuk berkunjung ke Air Terjun Madu, pengunjung bisa menggunakan sepeda motor, mobil pribadi, dan bisa juga menggunakan Bus Pariwisata sebab jalan menuju lokasi air terjun ini andalah jalan aspal yang halus dan cukup besar. Dari pertgaan pertama hingga lokasi parkiran, pengunjung hanya membutuhkan waktu perjalanan sekitar 15 menit, cepat-kan ! dan jika anda penasaran dengan informasi ini maka segeralah berkunjung ke lokasi air terjun yang baru diperomosikan ini sebab saat ini sudah banyak turis asing yang mengunjungi dan menikmati pesona Wisata Alam Air Terjun Madu. Oya, sesampai di ujung jalan aspal, anda akan menemukan tempat parkir maka parkirlah kendaraan anda di tempat ini, dijamin aman lhooo sebab di sini sudah ada tukang parkir yang bertugas menjaga kendaraan anda.

Mari kita lanjutkan perjalanan !!!! Setelah samapi di lokasi parkiran, kita harus berjalan kaki menelusuri jalan setapak untuk turun ke sungai. Dari parkiran, anda harus berjalan kaki ke arah utara menyusuri jalan setapak yang berada di antara tanah pertanian warga. Untuk sampai di sungai, anda harus melalui jalan setapak sekitar 350 meter dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Ketika sudah sampain di ujung jalan setapak (sungai), anda harus menelusuri sungai ke arah selatan dan dari ujung jalan setapak tersebut, Air Terjun Madu berada sekitar 250 meter di arah selatan. Perjalanan dilanjutkan dengan menelusuri aliran sungai ke arah selatan.

Sungai yang dilalui untuk menuju Air Terjun Madu ini sungguh mempesona. Sepanjang perjalanan anda bisa menikmati pesona tebing-tebing sungai yang dipenuhi oleh batu-batu alam yang indah permai. Anda juga bisa menyaksikan hamparan bebatuan yang juga tidak kalah mempesonannya dan saya yakin bahwa anda tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu untuk mendokumentasikan perjalanan wisata anda di sekitar aliran sungai tersebut. Setelah melakukan perjalanan sekitar 6 hingga 7 menit maka anda akan melihat air terjun yang cukup besar dan tinggi dengan air yang berwarna putih kehijauan, itulah Air Terjun Madu.

Air Terjun Madu berukuran tinggi 20 meter dengan air berwarna putih kehijauan dan bernuansa sejuk. Air terjun ini bernuansa putih kehijauan karena air-nya memiliki kandungan belerang (sulfur). Pada bagian tumpahan air terjun ini terdapat telaga yang cukup besar sehingga pengunjung bisa berenang dan bermain-main di bawah tumpahan air terjun ini. Tumpahan air terjun ini membentuk telaga yang cukup besar, ukuran telaganya sekitar satu are dengan kedalaman 50 cm hingga 2 m. Kedalaman 2 m hanya terdapat pada bagian pangkal tumpahan air terjun saja, sedangkan pada bagian lainnya berukuran dalam sekitar 50 cm hingga 120 cm. Dengan demikian setiap pengunjung bisa berenang di sekitar telaga tersebut sambil memanjakan tubuhnya dengan siraman air belerang yang bisa mengobati berbagai macam penyakit kulit dan tulang.

Bukan hanya air terjunnya yang mempesona, tebing-tebing yang ada di sekitar air terjun juga sangat mempesona dan bisa menghipnotis pandangan anda. Oya, pada bagian tebing di sebelah barat, tedapat pancuran air bersih yang bisa diunakan sebagai tempat bilas untuk membersihkan badan dari belerang, air pancuran itu juga bisa diminum kawan. Di sebelah utara pancuran ini terdapat tempat ganti pakaian, ya memang sich tempat ganti pakaian itu masih sederhana (dipagar menggunakan kulit semen), namun demikian tempat ganti pakaian itu cukup dibutuhkan. Jika pengelolaan Air Terjun Madu ini sudah sukses maka insyallah tempat itu akan diperbaikai (dipermanenkan).

Sebagaimana air terjun lainnya, Air Terjun Madu juga mempunyai cerita tersendiri. Tentunya anda bertanya-tanya, apa sebabnya air terjun ini disebut dengan nama Air Terjun Madu. Terkait dengan hal itu para tetua Dusun Birak menceritakan bahwa pada zaman dahulu kala hiduplah seorang pemuda yang bernama Rawen. Konon Rawen hidup sendirian di tengah ladang yang sepi, ia tidak mempunyai sanak family dan tidak pula beristri. Suatu hari, pemuda itu ingin pergi ke hutan yang tidak jauh dari ladang tempat tinggalnya. Setelah menyusuri ladang, pemuda itu menemukan sebuah sungai dan di sungai itu ia menemukan sebuah air terjun yang berketinggian 20 m. Setelah, itu ia beristirahat di atas sekitar air terjun tersebut. Pada saat ia beristirahat, ia melihat gerombolan lebah madu beterbangan menuju sebuah pohon besar yang berada di dekat air terjun. Penuh rasa penasaran, Rawen mendekati air terjun itu dan ia melihat, di belakang tumpahan air terjun terdapat banyak sekali lebah madu. Setelah itu ia beristirahat dan tertidur pulas. Ketika pagi datang, Rawen membasuh mukanya menggunakan air yang bersumber dari air terjun itu dan ternyata ia merasakan air itu manis seperti rasanya madu. Nah sebab itulah, air terjun tersebut dinamakan Air Terjun Madu.

Nah demikianlah asal mula nama Air Terjun Madu, jadi air terjun tersebut dinamakan demikian sebab dulunya di belakang tumpahan air terjun terdapat banyak lebah madu. Banyaknya lebah madu inilah yang kemudian menyebabkan air yang mengalir dari air terjun itu juga kerasa seperti madu sehingga para tetua Dusun Birak juga mempercayai bahwa apabila kita mandi di air terjun tersebut maka kita akan kelihatan semakin gagah dan kulit kita akan semakin berseri serta kita akan terjauh dari berbagai macam penyakit tulang dan penyakit kulit. Wessss… wesss. Wessss… ada-ada aja kawan.

Oya, saya hampir lupa. Saat ini anda tidak perlu membayar karcis atau tiket untuk masuk ke lokasi wisata Air Terjun Madu sebab saat ini lokasi wisata ini masih dalam masa promosi. Namun demikian, demi keamanan kendaraan anda maka anda harus membayar uang parkir sebesar Rp. 2.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp. 5.000 untuk kendaraan roada empat. Murah-kan, ketimbang kendaraan anda digondol genderuwo atau pencuri dan sejenisnya, ya lebih baik sich anda membayar uang parkir pada petugas yang stay di lokasi parkiran, heh