Air Terjun Lepo Dlingo - Bantul

Nama Air Terjun Lepo berasal dari kependekan Ledok Pokoh yang berarti lembah di dusun Pokoh. Air terjun ini terdiri dari 3 tingkatan dan memiliki kolam pada setiap tingkatannya. Di kolam-kolam tersebut dapat digunakan untuk berenang atau mandi.

Untuk rute perjalanannya, Anda bisa memulai dari kota Yogyakarta menuju ke Jalan Imogiri Barat atau ke arah Mangunan. Kemudian, sesampainya di pertigaan Kebun Buah Mangunan, arahkan kendaraan Anda menuju ke pasar Dlingo. Sudah tersedia papan penunjuk arah menuju ke Air Terjun Lepo yang bisa Anda ikuti untuk sampai di obyek wisata ini. Sesampainya di Air Terjun Lepo, Anda hanya perlu membayar biaya parkir kendaraan dan sumbangan seikhlasnya untuk pengembangan obyek wisata tersebut.

Wisata Air Terjun Lepo di Bantul

Di obyek wisata ini, Anda bisa menghabiskan waktu dengan berenang atau sekadar duduk-duduk dan menikmati keindahan alam sekitar. Ada 3 air terjun dan 4 kolam alami di obyek wisata ini. Sejak dikembangkan pada tahun 2013 silam, obyek wisata ini telah dikunjungi oleh banyak wisatawan. Setiap kolam alami di tempat wisata ini memiliki karakter dan kedalaman masing-masing.

Kolam pada tingkat pertama memiliki kedalaman kurang lebih 2 meter yang membuat banyak remaja atau orang dewasa berenang di tempat ini. Pada tingkat kedua, kedalamannya hanya mencapai pinggang orang dewasa yang cocok untuk anak-anak. Kolam ketiga memiliki kedalaman yang paling dangkal. Air dari kolam ketiga ini mengalir turun ke kolam pada tingkat empat.

Pada tingkat pertama memiliki ketinggian air terjun sedang, dengan kolam yang memiliki kedalaman sekitar setengah meter. Pengunjung dapat duduk di sekitar kolam sambil merendam kaki atau berpose di air terjun kecil yang ada.

Di tingkat kedua memiliki sisi yang lebih curam dan licin. Untuk mencapainya pengunjung harus berhati-hati melewati jalanan batu yang curam di sisi air terjun. Kedalaman air di tingkat kedua cukup dangkal, yaitu selutut orang dewasa. Di sini bebatuan yang ada seolah-olah dibuat oleh manusia. Mereka berbentuk balok-balok besar yang tersusun rapi. Sama halnya dengan tingkatan pertama, air terjun pada tingkatan kedua ini juga bisa digunakan untuk bermain air.

Di tingkat terbawah, adalah tempat yang tepat untuk berenang orang dewasa. Karena meskipun air terjunnya berukuran lebih pendek dari yang lain, namun curug terbawah memiliki kedalaman sekitar 2 meter. Di sini juga terlihat curug yang lebih dalam dan luas dibandingkan dengan curug-curug sebelumnya.

Lokasi

Terletak di Dusun Pokoh 1, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogjakarta.

Peta dan Koordinat GPS:

https://goo.gl/maps/vqGYkTkYTkR2

Aksesbilitas

Berjarak sekitar 30 km dari kota Yogjakarta dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam berkendara. Untuk menuju lokasi dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan empat.

Ada banyak rute untuk menuju ke lokasi air terjun ini. Salah satunya dan yang paling mudah adalah Imogiri-Hutan Pinus-Perempatan Terong (belok kanan-pertigaan arah Playen (lurus)-Cari dusun Pokoh (sampai ketemu plang tulisan Curug Lepo. Rute yang lain adalah lewat Kebun Buah Manguna dan leat Patuk. Bila lewat Patuk (dari Bukit Bintang)-Perempatan GCD FM (ambil kanan)-Pandeyan-Perempatan Terong (belok kiri)- cari Dusun Pokoh.

Sesampainya di area parkiran perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 200 m

melewati jalan setapak sebagian berupa tanah berbatu dan sebagian sudah di cor semen.

Tiket dan Parkir

Tidak ada biaya masuk. Biaya parkir untuk kendaraan roda dua adalah Rp 2000 dan roda empat adalah Rp 5000.

Fasilitas

Meskipun dikelola oleh warga setempat, Curug Lepo sudah memiliki fasilitas yang cukup memadai termasuk jalan setapak dan tangga batu yang sudah tersusun rapi sehingga memudahkan pengunjung termasuk pengunjung anak-anak untuk menjelajah area air terjun dengan lebih mudah dan aman. Selain itu, ada pula fasilitas toilet dan beberapa warung penjaja makanan. Anda juga bisa menemukan persewaan pelampung jika Anda tidak mempunyai kemampuan berenang, tetapi ingin merasakan nikmatnya bermain air di tengah kolam alami.

dari Jogja - Jalan Imogiri Barat ke arah Mangunan - pertigaan kebun buah Mangunan ke arah pasar Dlingo - Dusun Pokoh - ikuti papan petunjuk Air Terjun Lepo - Air Terjun Lepo

Untuk menuju kawasan air terjun Lepo, Pengunjung bisa melewati jalan Jogja - Wonosari, lalu menuju ke Dlingo hingga bertemu perempatan kecil, belok ke kiri ke arah Playen ikuti jalan terus hingga ada pertigaan dekat kecamatan Lepo.

Selanjutnya ambil kiri dan ikuti penunjuk arah ke air terjun Lepo sudah akan memandu menuju lokasi.

Jika datang dari Kota Yogyakarta, ambil jalur menuju Terminal Giwangan lalu lanjut keselatan tepatnya Jalan Imogiri. Dari Jalan Imogiri langsung menuju ke Pasar Dlingo, tak jauh dari pasar pengunjung akan menemukan Dusun Pokoh 1. Di tempat itu kendaraan bisa langsung dititipkan di tempat yang sudah disediakan untuk selanjutnya melakukan perjalanan menuju Air Terjun dengan berjalan kaki. Meskipun obyek ini belum dikelola secara maksimal, namun lokasi parkir di rumah warga dan jalan setapak sudah tersedia untuk ditapaki. Kamar mandi pun juga sudah tersedia di lokasi ini. Tarif parkir untuk kendaraan yaitu Rp. 2000,- untuk sepeda motor dan Rp.10.000,- untuk mobil.Air terjun Lepo memang tak hanya memiliki satu kolam alami untuk berenang dan bermain air. Sekilas Lepo sangat mirip dengan Erawan Falls di Erawan National Park, Thailand. Ada 4 tingkat kolam alami yang dihubungkan oleh 3 air terjun di tempat wisata yang mulai dikembangkan tahun 2013 ini. Masing-masing kolam alami memiliki kedalaman yang beragam. Kolam pertama yang kami lihat ketika sampai tempat wisata ini kedalamannya mencapai 2 meter. Di kolam inilah remaja maupun orang dewasa biasanya berenang.

Menyusuri jalan setapak dan tangga batu di sisi air terjun, YogYES sampai di tingkatan kolam kedua. Kolam yang paling luas ini kedalamannya hanya sebatas pinggang orang dewasa, sehingga lebih aman jika anak-anak bermain air di kolam ini. Meskipun tak jarang anak-anak memilih berenang di kolam pertama. Kolam kedua ini dikelilingi oleh tebing-tebing batu yang tersusun eksotis. Sebuah titian batu dan selokan kecil menambah kecantikannya. Ceruk batu di salah satu sisi kolam menjadi spot terbaik menikmati air terjun di tingkat ini. Tampak beberapa remaja asyik memanfaatkan ceruk batu ini untuk ber-groufie. Sedangkan sebagian lainnya lebih memilih bermain air di dekat air terjun.

Tingkat ketiga adalah kolam yang paling dangkal, hingga bagian dasarnya yang tertutup endapan kapur pun terlihat dari permukaan air. YogYES kembali menyusuri jalan setapak dan tangga-tangga batu untuk sampai di kolam ketiga. Bagian yang menarik di kolam ketiga adalah tebing-tebing batu di sekitar air terjun yang berbentuk balok, seolah sengaja dipotong oleh tangan-tangan manusia. Karena tak ada persiapan baju ganti, kami harus puas hanya bermain air di kolam yang kedalamannya hanya mencapai lutut orang dewasa ini. Padahal, sejak pertama kali melihat warna turquoise yang mengisi kolam-kolam Air Terjun Lepo, kami sudah tak sabar untuk menceburkan diri ke dalam segarnya air. Tak berhenti di kolam ketiga, air terus mengalir ke kolam keempat sekaligus kolam terakhir. Tingkatan ini kira-kira sama dalamnya dengan kolam pertama namun jauh lebih sempit.

Sejuknya udara pegunungan dan keseruan bermain air telah menyihir kami hingga lupa kalau perut sudah mulai berdendang. Untungnya di sekitar Air Terjun Lepo sudah banyak warung-warung makan sederhana yang menyajikan beragam menu. Selain warung-warung makan, pengelola tempat wisata ini juga menyediakan kamar mandi, aula sederhana serta persewaan pelampung dan tikar. Serunya, untuk menikmati kecantikan Air Terjun Lepo, kita hanya perlu memberikan retribusi seikhlasnya serta tetap menjaga kebersihan dan keindahannya.