Air Terjun Songgolangit - Jepara

Air terjun ini mempunyai ketinggian 80 meter dan lebar 2 meter. Di bawahnya terdapat kolam penampungan air yang mencapai kedalaman 8 meter yang mana cukup berbahaya digunakan untuk mandi atau berenang.

Konon menurut cerita bahwa tempat ini akan menjadikan awet muda bagi para pengunjung yang melakukan cuci muka ataupun mandi.

Songgolangit berarti menyangga langit atau dalam bahasa Jawa disebut nyonggo langit. Dinamai demikian karena jika dilihat dari bawah, air terjun itu seperti menyangga langit.

Legenda

Dikisahkan ada seorang jejaka yang berasal dari desa Tunahan menjalin cinta dengan seorang gadis cantik asal Dukuh Sumanding Desa Blucu Kecamatan Kembang. Jalinan cinta mereka ahirnya berlanjut hingga ke jenjang perkawinan. Di sini diceritakan bahwa antara desa Tunahan dan desa Blucu terbentang sungai (sekarang ini sungai yang berada di atas obyek wisata tersebut airnya mengalir ke bawah menjadi air terjun). Pada zaman dahulu seorang laki-laki melamar seorang perempuan harus membawa perabotan dapur seperti wajan, piring, gelas, dan lain lain . Serta membawa hewan piaraan kerbau, sapi, atau kambing.

Pada suatu fajar si isteri bersiap menyiapkan makanan pagi untuk si suami tercinta. Dalam penyediaan sarapan tersebut si isteri kurang hati-hati sehingga menimbulkan suara-suara alat dapur yang saling bersentuhan. Alkisah, sang mertua (ibu si isteri) menegur anaknya “Ojo glondhangan, mengko mundhak bojomu tangi” atau dalam bahasa Indonesia “Jangan gaduh, nanti suamimu terbangun”. Rupanya si suami salah mendengar “Kerjo kok glondhangan, rumangsamu barange bojomu” atau dalam bahasa Indonesia “Kerja kok gaduh, memangnya barang bawaan suamimu”.

Pada saat itu juga si suami merasa tersinggung dengan perkataan sang mertua itu, kemudian pada suatu tengah malam kedua pengantin tersebut berniat pergi dari rumah untuk pindah ke tempat asal suami dengan mengendarai pedati/gerobak yang ditarik oleh sapi. Oleh karena jalannya begitu gelap, maka pedati yang mereka naiki salah jalan (kesasar) sehingga terasa pedati tersebut masuk jurang yang sangat dalam (sekarang air terjun Songgolangit) dan sepasang pengantin tersebut hilang tidak ada yang mengetahui keberadaanya.

Legenda tersebut bersifat turun temurun dan masih melekat kuat di hati masyarakat setempat sehingga merupakan pantangan antara orang-orang desa Tunahan dan desa Blucu untuk hidup sebagai suami isteri, karena dikuatirkan hubungan rumah tangga mereka akan mengalami kemelut.

Juga masyarakat sekitar percaya pada legenda tentang sepasang suami-istri yang menjadi penunggu kawasan itu. Mereka juga percaya air yang mengalir dari air terjun tersebut berkhasiat membuat awet muda.

Lokasi

Terletak di Dusun Dukuh Ngelencer, Desa Bucu, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa Tengah.

Peta dan Koordinat GPS

https://goo.gl/maps/3dtsFuuDoG82

Aksesbilitas

Berjarak 35 km dari pusat kota Jepara ke arah utara. Untuk mencapai Air Terjun Songgolangit dapat ditempuh dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4 dengan kondisi jalan beraspal.

Jika dari pusat kota Jepara, ambil jalan ke arah utara yang menuju jalur arah Kabupaten Pati dengan melewati Kecamatan Mlonggo, Kecamatan Bangsri dan Kecamatan Kembang. Jarak Jepara ke Kecamatan Kembang kurang lebih 20 km. Selanjutnya dari Kecamatan Kembang perjalanan diteruskan ke Desa Cepogo melewati hutan jati milik Perhutani dengan jarak kurang lebih 2 km hingga sampai pertigaan jalan di desa tersebut. Di pertigaan ini akan ditemui papan petunjuk ke lokasi Air Terjun Songgolangit. Papan petunjuk ini ada di tepi jalan dan mudah terlihat. Dalam papan petunjuk ini lokasi air terjun masih berjarak 11 km lagi dengan mengambil arah ke kanan atau timur dari pertigaan tersebut.

Perjalanan dari Desa Cepogo ini nantinya akan melewati Desa Semanding hingga tiba di Desa Bucu, dimana air terjun tersebut berada.

Bagi yang menggunakan kendaraan umum dari Terminal Jepara naik bis jurusan Pati atau Bangsri. Turun di pertigaan ke arah Desa Cepoga. Jarak dari pertigaan ini ke Terminal Bangsri kurang lebih 4 km. Setelah turun perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan ojek (banyak tersedia di pertigaan tersebut) menuju lokasi Air Terjun Songgolangit. Ongkos naik ojek ini lumayan sekitar Rp 20000 sekali antar atau pergi.

Fasilitas dan Akomodasi

Tersedia parkir yang luas, toilet dan beberapa warung penjual makanan.

Tiket dan Parkir

Tiket masuk adalah Rp 2000 untuk dewasa dan Rp 1000 untuk anak-anak. Sedangkan biaya parkir adalah Rp 3000 untuk kendaraan roda empat, Rp 1500 untuk kendaraan roda dua dan Rp 5000 untuk kendaraan bis.

Wisata Lain

Air terjun Jurang Nganten di desa Tanjung, Cagar alam di Desa Clering, Kecamatan Keling, serta sentra industri kerajinan kayu dan tenun ikat troso.