Air Terjun Tumpak Sewu - Lumajang

Nama lain dari Air terjun Tumpak Sewu adalah Coban Sewu. Air terjun ini memiliki sumber air yang sangat banyak dan mengucur di dinding tebing. Hal inilah

Untuk melihat Air Terjun Tumpak Sewu ini, terdapat dua cara, yaitu :

    1. Pertama, CARA AMAN. Kita melihat Air Terjun Tumpak Sewu dengan cara agak mudah (dari atas dan juga turun ke bawah Air terjun).

    2. Kedua, CARA ADVENTURE (bila tidak mau disebut EKSTRIM). Kita melihat Air Terjun dari bawah (ke lokasi air terjunnya) melalui jalur Goa Tetes.

Perjalanan kita mulai dari Malang.

  1. CARA AMAN.

    • Dari Terminal Gadang – Malang, naik bus ¾ ke Lumajang (jurusan Lumajang via dampit). Tarif sekitar Rp. 20.000. Waktu tempuh 2 jam. Bilang ke kondekturnya turun di Tumpak Sewu atau Goa Tetes (mereka pasti tahu).

    • Siap-siap turun ketika bus melewati jembatan dan Gapura perbatasan Malang – Lumajang.

    • Sekitar 200 m setelah Gapura Perbatasan, lihat sebelah kanan cari gang dengan spanduk Air terjun Tumpak Sewu Semeru (hati-hati jangan sampai salah masuk ke gang dengan spanduk Goa Tetes). Turun di depan gang tersebut.

    • Masuk ke gang lalu jalan kaki sekitar 200 m sampai ketemu tempat parkir wisata Tumpak Sewu. Belok kanan ada loket untuk beli tiket masuk Tumpak Sewu. Harga tiket Rp. 5000,

    • Lalu jalan kaki 200 m menyusuri kebun salak sampai ketemu jalan bercabang. Sebelah kiri turun menuju lokasi air terjun dan lurus jalan datar menuju panorama. (ada pos petugas). Tanya saja ke mereka.

    • Saya sarankan agar jalan lurus saja dulu ke panorama untuk mengambil foto air terjun Tumpak Sewu dari atas.

    • Setelah puas foto-foto, silakan balik ke pertigaan tadi dan ambil jalan turun.

    • Jalan turun sudah diperbaiki oleh Pemda Lumajang dan Malang. Makanya bulan Juli 2015 lokasi Tumpak Sewu ini ditutup untuk perbaikan tersebut. Jalur turun sudah diberi tangga dan pegangan tangan dari bambu / tali / karet ban. Jalan datar di tebing sudah dibangun jalan setapak dari bambu. Jadi kita berjalan di atas jurang.

    • Sampai bawah ketemu sungai. Bila ke kiri ke Goa Tetes, ke kanan ke Tumpak Sewu. Ambil jalan kanan. Nanti ketemu loket lagi untuk masuk lokasi air terjun Tumpak Sewu. Harga tiket Rp. 5000,-.

    • Setelah puas menikmati keindahan air terjun Tumpak Sewu, anda dapat kembali pulang lewat jalur yang sama. Tapi jangan naik dulu, disarankan untuk terus menyusuri sungai untuk menuju ke lokasi Goa Tetes. Jalan kaki sekitar 300 meter anda akan sampai ke lokasi Goa Tetes yang juga menarik.

    • Ingat.. ketika mau pulang, anda harus balik ke jalur pertama kali masuk. Jangan pulang melalui jalur di dekat Goa tetes ini, kecuali anda ingin merasakan jalur yang ekstrim.

Lokasi

Terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Propinsi Jawa Timur.

Peta dan Koordinat GPS:

https://goo.gl/maps/YzWGaN4y1qz

Aksesbilitas

Dapat di temupuh dari kota Malang yang berjarak sekitar dengan waktu tempuh 2 jam berkendara dan dari kota Lumajang yang berjarak dengan waktu tempuh

Dari kota Malang arahkan kendaraan ke kota Lumajang. Setelah melewati jembatan dan gapura perbatasan kabupaten Malang dan Lumajang sekitar 200 m di sebelah kanan jalan terdapat pintu masuk berupa gang (kendaraan roda empat bisa masuk) yang bertuliskan spanduk Air Terjun Tumpak Sewu. Dari pintu masuk ini sekitar 200 m selanjutnya akan di temui tempat parkir kendaaan

Jika menggunakan kendaraan umum dari kota Malang naik di Terminal Gadang bis 3/4 jurusan Lumajang via Dampt. Tarif sekitar Rp 20000 per orang. Turun di pintu masuk gerbang Tumpak Sewu.

Setelah memarkirkan kendaraan perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki menyusuri kebon salak penduduk sejauh 200 m hingga bertemu jalan bercabang. Kedua percabangan ini semuanya ke arah lokasi air terjun berada, bedanya untuk cabang ke kiri jalan yang menurun ke lokasi kaki atau dasar air terjun sedangkan yang lurus mendatar menuju tebing di atas jurang (disini akan melihar air terjun dari atas berupa panorama). Kedua rute jalan ini sudah diberi tangga dan pegangan tangan dari bambu/tali/karet ban.

Untuk cabang jalan yang ke kiri setelah bertemu sungai ada percabangan jalan lagi, bila ke kiri sejauh 300 m (dengan menyusuri aliran sungai ) ke arah lokasi Goa Tetes sedangkan ke kanan ke arah air terjun berada.

Tiket dan Parkir

Tiket masuk adalah totalnya Rp 10000 per orang yang di pungut di pintu masuk dekat parkiran sebesar Rp 5000 dan di dekat lokasi air terjun berada sebesar Rp 5000 juga.

sumber foto : • https://hafidhmind.wordpress.com/2015/03/14/mau-ke-coban-sewu-trekking-susur-sungai-dulu/

  1. CARA ADVENTURE

    • Jangan turun dari bus di gang pertama atau kedua yang ada spanduk Tumpak Sewu, tapi lanjutkan perjalanan lurus saja (masih di jalur utama ke Lumajang) sampai ketemu gang ketiga dengan spanduk petunjuk ke Goa Tetes. Gang ke Goa Tetes ada di sebelah kanan jalan

    • Masuk saja, jalan kaki 500 m ke arah Goa Tetes.

    • Jalannya sudah bagus cor-coran, harga tiket Rp. 5000.

    • Ikuti trek ke Goa Tetes.

    • Sesampai di Goa Tetes, silakan beristirahat dan menimati keindahan Goa Tetes dulu.

    • Lanjutkan perjalanan dengan jalan turun lagi ke bawah. Hati-hati, jalur ini sangat berbahaya karena jalurnya kecil, licin dan curam. Tidak nampak seperti track ataupun jalan yang mungkin bisa dilewati oleh orang biasa. Tetapi percayalah kalau tebing curam berair itu bisa dilewati.

    • Bagi yang mempunyai fisik dan mental lemah jangan mengambil jalur ini karena anda akan turun lewat tebing yang curam dengan bantuan tali atau karet ban yang memerlukan banyak tenaga . Tebing yang anda turuni juga dilalui oleh air yang keluar dari tebing-tebing atau dari atas menuju ke sungai. Waktu tempuh sekitar 30 menit.

    • Ketemu sungai, belok ke kanan teruskan perjalanan menyusuri sungai sampai melihat pemandangan luar biasa yaitu Air Terjun Tumpak Sewu. Waktu tempuh sekitar 20 menit.

    • Saat ini jalur tersebut sudah ramai pengunjung. Jadi sudah tidak diperlukan lagi jasa guide

Bagaimana sahabat traveler? Tertarik? Buruan kesana…

Oya, disarankan sudah sampai lokasi Tumpak Sewu sebelum jam 09.00 WIB karena beberapa alasan :

    • Anda akan punya banyak waktu dan dapat eksplore lokasi ini sepuasnya (sekalian eksplore Goa Tetes). Waktu 3 – 4 jam terlalu singkat untuk eksplore lokasi ini.

    • Setelah lewat jam 09.00 cahaya matahari terlalu kuat terhadap kamera (terutama kamera poket). Apalagi pada bulan Juli – Agustus, pada pukul 10 – 14 matahari akan tepat berada di atas air terjun Tumpak Sewu sehingga hasil foto di panorama dan dari lokasi air terjun di bawah akan kurang maksimal.

Sebaiknya anda menginap di Lumajang atau Malang. Dan start berangkat ke Tumpak Sewu jam 06.00. Kebetulan Tumpak Sewu terletak persis di tengah-tengah Lumajang dan Malang. Jadi waktu tempuh dari Malang ataupun Lumajang ke lokasi Tumpak Sewu hampir sama yaitu sekitar 2 jam.

Di Lumajang, anda dapat menginap di Hotel Grand Aloha, Jl. A. Yani 185. Hotelnya bersih & relatif baru. Tarif termurahnya Rp. 100 ribu (KM dalam + Fan + air mineral 2 botol + sarapan nasi soto ayam + teh manis). Lokasinya hanya sekitar 100 m dari pertigaan di mana bus 3/4 ke Tumpak Sewu (Malang) lewat.

Untuk menuju Coban Sewu kita perlu menuju Lumajang kemudian setelah di tugu perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Malang sekitar 100 meter sebelum tugu tersebut ada gang turun pada kiri jalan jika kita dari arah Lumajang. Kemudian kita lurus saja sampai sungai, lalu motor diletakkan di gubuk penambang pasir. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri sungai sekitar 200 meter, baru setelah itu kita akan menemukan air terjun ini.

Rute yang telah disebutkan tadi adalah untuk melihat air terjun dari atas. Tapi jika kita ingin melihat air terjun dari bawah maka kita dapat turun melalui Goa Tetes yang kemudian dilanjutkan dengan berjalan menyusuri sungai melawan arus.

Coban Sewu berbeda dengan wisata air terjun lainnya, karena tergolong wisata yang ekstrim yang identik dengan petualangan. Kita harus menyusuri sungai, naik turun di tebing yang licin penuh lumut. Harus ekstra hati-hati untuk melewatinya, oleh karena itu wisata ini juga bisa dibilang wisata yang ekstrim.